Temukan Grand Eyup Sultan Tour, sebuah perjalanan budaya melalui permata-permata bersejarah Istanbul. Kunjungi Masjid Eyup Sultan yang ikonik, salah satu masjid tertua dan terpenting di Turki.
Batalkan hingga 24 jam sebelumnya untuk pengembalian dana
Sistem pembayaran online kami mengenkripsi informasi pembayaran Anda untuk melindungi Anda dari penipuan dan transaksi tidak sah.
Jaminan Harga Terbaik kami berarti Anda dapat yakin akan pemesanan Anda dengan harga terbaik dengan syarat & ketentuan yang sama.
Durasi 1 Menit
Periksa ketersediaan untuk melihat waktu mulai.
Jelajahi kekayaan sejarah dan keindahan arsitektur masjid, yang dibangun di atas makam Abu Eyup el-Ensari, sahabat dekat Nabi Muhammad. Lanjutkan tur Anda dengan mengunjungi Pierre Loti, sebuah bukit indah yang menawarkan pemandangan Tanduk Emas dan kota yang menakjubkan. Akhiri perjalanan Anda di Miniaturk, museum terbuka yang memamerkan model miniatur bangunan terkenal dari Turki dan seluruh dunia yang dibuat dengan sangat rumit. Benamkan diri Anda dalam budaya dan sejarah Istanbul yang semarak dengan panduan audio yang tak terlupakan ini.
Istanbul, dengan kekayaan sejarah dan warisan budayanya, mengundang wisatawan dengan segudang atraksi menawan. Di antara banyak keajaiban arsitektur dan kekayaan sejarah kota ini, adalah Masjid Sultan Eyup berdiri sebagai bukti signifikansi keagamaan dan budaya Istanbul. Sebagai masjid tertua dan paling dihormati di kota ini, masjid ini memiliki tempat istimewa di hati penduduk lokal dan pengunjung.
Masjid Sultan Eyup memiliki akar sejarah yang dalam, karena dibangun di atas makam Abu Eyup el-Ensari, sahabat dekat Nabi Muhammad. Selama pengepungan Arab pertama di Konstantinopel pada tahun 674 hingga 678, Abu Eyup jatuh sakit dan meninggal dunia saat membawa panji pasukan Nabi. Keinginan terakhirnya adalah untuk dikuburkan di dalam tembok Konstantinopel, namun karena pengepungan tersebut menghalangi teman-temannya untuk menembus pertahanan kota, mereka menguburkannya di dekat Tanduk Emas. Surat-surat sufi yang tertulis di makamnya berbunyi "Makam Ebu Eyyub," mengabadikan ingatannya selama berabad-abad.
Untuk benar-benar menghargai makna sejarah dan kemegahan arsitektur Masjid Eyup Sultan, beli panduan audio Anda sekarang.
Istanbul, kota yang penuh dengan keajaiban sejarah, menawarkan segudang destinasi menarik untuk menyelami kisah masa lalunya. Di antara landmark luar biasa ini, Masjid Sultan Eyup berdiri sebagai situs yang wajib dikunjungi bagi mereka yang mencari wisata budaya di Istanbul. Dengan statusnya sebagai masjid tertua dan terpenting di kota ini, masjid ini memiliki tempat penting dalam sejarah dan spiritualitas Turki.
Akar Masjid Eyup Sultan ditelusuri kembali ke makam Abu Eyup el-Ensari, sahabat dekat Nabi Muhammad. Selama pengepungan Arab pertama di Konstantinopel pada tahun 674 hingga 678, Abu Eyup jatuh sakit dan meninggal dunia di luar tembok kota sambil membawa panji tentara Nabi. Setelah pengepungan berakhir, sesuai dengan keinginan terakhirnya, dia dimakamkan di dekat Tanduk Emas. Makam tersebut memuat tulisan "Makam Ebu Eyyub" dalam huruf sufi, menandai makna sakralnya.
Memulai tur setengah hari ini, Anda akan memiliki kesempatan untuk membenamkan diri dalam kemegahan arsitektur Masjid Eyup Sultan. Dirancang oleh arsitek Ottoman terkenal, Mimar Sinan, masjid ini menampilkan keahlian yang mengesankan dan skala yang membuat pengunjung terkagum-kagum. Kubah tengahnya berukuran diameter 17.5 meter dilengkapi dengan dua setengah kubah sehingga menciptakan komposisi arsitektur yang harmonis. Di dalam, tembok masjid yang berwarna madu, karpet mewah, dan lampu kristal yang indah menambah suasana menawan.
Berdekatan dengan masjid, Anda akan menemukan makam Ebu Eyup el-Ensari, yang memiliki makna keagamaan yang sangat besar. Dihiasi dengan ubin Iznik yang dirancang dengan rumit, dinding mausoleum memancarkan suasana ketenangan. Selain itu, kehadiran jejak kaki Nabi Muhammad SAW semakin menambah aura spiritual situs terhormat ini. Saat Anda menjelajahi Pemakaman Eyup di dekatnya, Anda akan menyaksikan tempat peristirahatan terakhir para tokoh terkemuka, termasuk wazir agung, pejabat istana, personel militer, dan intelektual.
Review